Peserta Didik Kelas X MAN 1 HST Laksanakan Pengolahan Tanah, Pemilihan Bibit, dan Penanaman Jahe dalam Polybag

Barabai (MAN 1 HST)– Dalam rangka melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Tanaman Obat Keluarga (TOGA), peserta didik kelas X MAN 1 Hulu Sungai Tengah (HST) melaksanakan kegiatan pengolahan tanah, pemilihan bibit, dan penanaman jahe dalam polybag. Kegiatan ini berlangsung pada Jum'at (21/02/25) di lingkungan madrasah.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik mengenai pentingnya pemanfaatan tanaman obat keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Para peserta didik terlibat aktif dalam setiap tahapan, mulai dari mengolah tanah agar subur, memilih bibit jahe berkualitas, hingga menanamnya ke dalam polybag sesuai dengan teknik pertanian yang baik.

Kepala MAN 1 HST,H.Someran, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap semangat dan antusiasme para peserta didik dalam kegiatan ini.

 “Melalui kegiatan ini, kami berharap peserta didik dapat memahami nilai-nilai gotong royong, kemandirian, serta pentingnya bercocok tanam sebagai bagian dari kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Fasilitator P5 TOGA ,Hj.Khairunniasa, menjelaskan bahwa jahe dipilih sebagai tanaman yang ditanam karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan serta mudah dibudidayakan dalam skala rumah tangga. “Selain untuk belajar tentang pertanian, peserta didik juga dapat mengembangkan keterampilan bertani yang bisa menjadi peluang usaha di masa depan,” tambahnya.

Peserta didik yang terlibat dalam kegiatan ini mengaku senang dan mendapatkan banyak wawasan baru. Salah satu peserta didik,M.Septian Ramdhani, menyampaikan bahwa pengalaman ini sangat berharga karena memberikan ilmu praktis yang dapat diterapkan di rumah. “Kami jadi lebih paham bagaimana cara menanam jahe dengan benar, mulai dari pemilihan bibit hingga cara merawatnya agar tumbuh subur,” katanya.

Dengan adanya kegiatan ini, MAN 1 HST berharap dapat terus mengembangkan program berbasis lingkungan dan kearifan lokal, sehingga siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik tetapi juga keterampilan yang bermanfaat dalam kehidupan nyata. (Rep/fto : Iday)